B. Analogi Routing
Analogi Routing
Routing merupakan proses pencarian path atau alur guna memindahkan informasi dari host sumber (source
address) ke host tujuan (destinations address) melalui koneksi internetwork.
Router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan
dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol
tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara
logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi
beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP
address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain.
Kita akan menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer
ke jaringan lain, baik jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik
(Internet).
Diperlukan adanya router untuk melakukan routing di dalam jaringan,
dimana router membutuhkan informasi-informasi sebagai berikut:
- Alamat Tujuan/Destination Address – Tujuan atau alamat item yang akan dirouting
- Mengenal sumber informasi – Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
- Menemukan rute – Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
- Pemilihan rute – Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
- Menjaga informasi routing – Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.
Analogi :
Misalkan kita berada pada persimpangan jalan, mungkin kita akan merasa
bingung jika tidak ada petunjuk jalan, di setiap persimpangan jalan
(router) seharusnya ada petunjuk jalan supaya orang tidak bingung dan
tersesat. Untuk jalan yang rumit dan berputar-putar tidaklah cukup jika
menggunakan static routing. Tentunya kita akan merasa bingung jika
disetiap persimpangan kita harus bertanya pada orang apalagi kepada
orang yang tidak tahu. Oleh karena itu disini diperlukan dinamic
routing, analoginya seperti ada polisi yang membawa HT dan memberikan
jalur mana saja yang bisa dilewati. Polisi akan selalu koordinasi
beberapa kali sehari, agar jika ada jalan yang macet, ada tabrakan, ada
pohon rubuh, polisi akan segera meng-update petunjuk jalan yang lain.
Biasanya polisi yang bertingkat rendah akan memakai HT yang kita sebut
sebagai RIP, yang memiliki jarak paling jauh 30 hop (simpangan). Polisi
yang berada pada tempat yang ramai bisa menggunakan isis atau ospf,
biasanya sudah membawa HP maupun PDA jadi akan lebih pintar dan cepat
untuk melakukan update. Polisi tingkat dunia biasanya memiliki kantor
pada persimpangan dan sudah mempunyai peralatan pengacak jaringan
seluruh dunia, ini disebut BGP.
1. Routing Information Protocol (RIP)
Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu
algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan
merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari
routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet
Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti
nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian
Xerox network Services.
RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector,
yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah
maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router
saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520.
Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
RIP memiliki 3 versi yaitu :
- RIPv1
- RIPv2
- RIPng
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah juga protocol distance
vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan
RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP
menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load. IGRP adalah protocol routing
yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing
berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative distance
untuk IGRP adalah 100.
3.Open Shortest Path First (OSPF)
OSPF (Open Shortest Path First ) merupakan sebuah routing protokol
berjenis IGP (interior gateway routing protocol) yang hanya dapat
bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan.
Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki
hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya Atau dengan kata
lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut.
Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya,
maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.
Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar
terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor
manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat
manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini
dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang
menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan
menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan
menggunakan sistem pengelompokan area.
OSPF memiliki 3 table di dalam router:
- Routing table
Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database
ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network
lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
2. Adjecency database
Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
3. Topological database
Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.
4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing
protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut
sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa
digunakan sesama router cisco saja. Bgmn bila router cisco digunakan
dengan router lain spt Juniper, Hwawei, dll menggunakan EIGRP??? Seperti
saya bilang diatas, EIGRP hanya bisa digunakan sesama router cisco
saja. EIGRP ini sangat cocok digunakan utk midsize dan large company. Karena banyak sekali fasilitas2 yang diberikan pada protocol ini.
5. Border Gateway Protocol (BGP)
Border Gateway Protocol (BGP) adalah sebuah sistem antar autonomous
routing protocol. Sistem autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok
jaringan di bawah administrasi umum dan dengan kebijakan routing umum.
BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan
merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet
(ISP). Pelanggan jaringan, seperti perguruan tinggi dan perusahaan,
biasanya menggunakan sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) seperti RIP
atau OSPF untuk pertukaran informasi routing dalam jaringan
mereka. Pelanggan menyambung ke ISP, dan ISP menggunakan BGP untuk
bertukar pelanggan dan rute ISP . Ketika BGP digunakan antar Autonom
System (AS), protokol ini disebut sebagai External BGP (EBGP). Jika
penyedia layanan menggunakan BGP untuk bertukar rute dalam suatu AS,
maka protokol disebut sebagai Interior BGP (IBGP)
Komentar
Posting Komentar